7 Oktober 2024

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

MUTU PENDIDIKAN DAERAH AMBURADUL BUTUH PENANGANAN SERIUS

Foto: Prof. Mansyur (berbatik merah, keempat dari kanan)

DONGGONEWS.com | Dompu – Prof DR. Mansyur Agani, Dosen Universitas Negeri Makasar menilai kualitas pendidikan secara nasional amburadul, kalau di Dompu untuk  level SMP berada diurutan ke satu dari bawah. Hal ini perlu kerja keras dan penanganan  secara serius teman-teman dari semua elemen terkait. Sementara SD dan SMA urutan kedua dari bawah. Saya kira problem ini adalah sangat krusial bagi dunia pendidikan kita untuk membenahinya. Kita tidak bisa tinggal diam atas semua ini, kita harus  ada terobosan yang sangat besar untuk membenahi itu semua. Kalau berbicara di tingkat nasional terkait kualitas pendidikan, NTB berada di level tiga puluh tiga dari tiga puluh empat propinsi. Secara keseluruhan untuk daerah kita khususnya mutu pendidikan baik SD, SMP, dan SMA  sangat rendah. Untuk ke depan menurut dia pribadi mengatakan “  bagi saya punya keinginan untuk menaikan hal tersebut bila perlu menaikan menjadi ranking teratas karena saya memiliki keahlian dibidang ini ” . Ungkap bacabu Dompu 2020-2025. Sebagai contoh kongkrit lanjut dia, “ dia akan merubah hal ini berdasarkan teori  pendidikan  Ki Hajar Dewantara “ dari barat menuju teorinya Ki Hajar Dewantara “ yaitu cipta, rasa dan karsa . Ungkap Dosen UNM usai menghadiri acara resepsi Yeni dan Mus di halaman SMPN 2 Dompu, 15/8/2019. Kalau sudah ada filosofinya maka kita dapat menerapkan perpaduan prinsip  pendidikan  traditional  dan modern , Kita padukan. Lanjut dia. Kemudian prinsip Dompu adalah Nggahi Rawi Pahu itu kita integrasikan ke dalam potret gurunya, guru itu mengajarkan disiplin, maka gurulah yang terlebih dahulu disiplin.  Sebaliknya “ Ama Rasa ( Pemimpin red) itu menjadi contoh  memberikan karakter Nggahi Rawi Pahu itu “. “ Karena prinsip ndai ( Kita  red) Dompu itu, bila ama rasa ( pemimpin ) mengatakan “A” maka rakyatnya mengikuti apa yang menjadi kata pemimpinnya. Pendidikan di Dompu harus ada keberpihakan political will dari ama rasanya ( pemimpinya ). Kalau soal aparatur ke bawah tergantung ama rasanya ( pemimpinnya) Ungkap dia berkali-kali. Dia juga mengaku memilki data sepuluh tahun terakhir  terkait mutu pendidikan sacara nasional bahwa kualitas pendidikan amburadul karena dia merupakan bagian dari team ahli kemendikbud RI. “ saya ini salah satu team ahli kemendikbud menangani masalah mutu pendidikan “. Katanya. Lebih lanjut dia mengatakan faktor yang diperhatikan dalam dunia  pendidikan itu adalah gurunya, guru itu tidak boleh dibebani macam-macam, serahkan pada guru untuk mengajar, mau pakai cara atau metode apa saja itu urusan guru, tapi guru harus tanggung jawab yaitu materi harus sampai ke siswa, maka yang diuji bukan guru tapi muridnya. Kalau siswa berhasil guru diberikan reword sebaliknya kalau siswa tidak berhasil guru diberi sanksi. Guru diperhatikan kesejahteraannya baik PNS, Honor Daerah maupun GTT tanpa memandang status sesuai dengan kemampuan daerah. Sarana serta prasarana harus memadai sesuai tuntutan dunia pendidikan. Dia memiliki obsesi ingin menjadikan dunia pendidikan  di Dompu sebagai pilot project karena saya mau merubah mindsat pendidikan nasional itu. Maju, berkembang serta mundurnya suatu daerah bergantung pada pendidikan.  Ungkap staf ahli Kemendikbud RI mantap. ( Ama La Beby )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *