Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the robo-gallery domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u7629908/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain newsphere dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/u7629908/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Dapat Ilmu, Dompet Tebal, Take Action MK Kewirausahaan Ampuan Khairul Sani - DONGGONEWS.com
17 April 2025

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

Dapat Ilmu, Dompet Tebal, Take Action MK Kewirausahaan Ampuan Khairul Sani

Dok. DONGGONEWS.com

DONGGONEWS.com | Bima – Upaya peningkatan kualitas mahasiswa terus dilakukan STKIP Tamsis Bima. Berutun sebelumnya, terkait literasi dan lingkungan. Kali ini, dalam praktek matakuliah (MK) Kewirausahaan, mahasiswa diminta membangun e-commerce dari nol. Dan, luar biasanya, sejumlah mahasiswa yang serius menggarap mampu meraih pundi uang, dari ratusan ribu rupiah hingga 3,5 juta rupiah. Cerita kesuksesan ini, disampaikan oleh dosen pengampu matakuliah tersebut, Khairul Sani, S.T.,M.Eng.

“Saya mencoba kasih tantangan adek adek mahasiswa PTI Semester 5. Setelah semua teori dilahap, saatnya praktek, take action, Matakuliah Kewirausahaan dengan Membangun e-commerce dari nol. Alhamdulillah semua antusias, walaupun ada beberapa yang menyerah duluan. Karena, bagi saya, ilmu tanpa praktek hanya menjadi teori usang yang tidak bermakna. Praktek tanpa ilmu akan menyebabkan kesalahan yang merugikan,” papar sosok pengusaha muda yang akrab dipanggil Irul pada media ini via aplikasi Whatsappnya, Selasa (21/1/2020).

Cara yang dipilih Irul dalam memotivasi mahasiswanya adalah dengan mengajak untuk melihat kantor tempatnya bekerja. Di kantor itu, dirinya menjelaskan tentang pengalaman membangun usaha dari kos-kosan sampai ke hal teknis tentang bisnis, strategi pemasaran, pengetahuan lainnya. “Dari laporan perkembangan dan presentasi sebelum UAS kemarin, Alhamdulillah adek adek sudah bisa mendapatkan hasil yang bervariatif. Mulai dari ratusan ribu, 1,5 juta, hingga 2 juta rupiah per bulan. Bahkan ada yang sampai 3,5 juta rupiah perbulan yang diperoleh,” ungkapnya.

Yang menarik, lanjutnya, adalah mahasiswa atas nama Fitri Marwahdiyanti. Pasalnya, mahasiswa tersebut telah menjadi menjadi kebanggaan kampus karena sukses meraih beberapa mendali emas Hapkido di tingkat Nasional. “Nah, dia (Fitri Marwahdiyanti, red) mencoba berinovasi dengan memasarkan pelatihan Hapkido yang dibuatnya baru baru ini melalui website yang dibuat pada matakuliah kewirausahaan. Alhamdulillah hampir 25-30an anggota mendaftar. Berikut beberapa websiter e-commerce sederhana yg telah dibangung, http://grosirbima.com/ , http://nasabima.com/ , http://hapkidontb.com/,” jelas Irul.

Disinggung tentang tujuan dari pelaksanaan matakuliah tersebut, lulusan UGM itu mengaku ingin mewujudkan misi kampus merah. Yaitu, mencetak mahasiswa yang beradab dan kewirausahaan. Dengan era industri 4.0 mahasiswa harus mampu bersaing dan mengasah kemampuannya, terlebih mahasiswa IT.

“Harus mampu bersaing, menjadi mahasiswa yang beradab, mandiri dan berwawasan kewirausahaan. Setelah semua teori bagaimana cara membangun usaha, mendapatkan modal, stretegi marketing, pemasaran, rule businessnya, sampai pada management usaha. Goalnya Mahasiswa mampu membuat e-commerce sendiri dari nol, sampai pada tahan management kita pandu,” tekan owner salah satu perusahaan penjualan tiket online itu.

Tantangan apa yang dihadapi mahasiswa saat menjalankan perkuliahan itu?

Mendapat pertanyaan seperti itu, dirinya mengutarakan sejumlah keluhan dari mahasiswa. Umumnya mahasiswa pada awalnya menyatakan susah membuka usaha, susah memulai usaha, dengan pendekatan dan motivasi yang membuat mereka terpacu untuk mendapatkan penghasilan, minimal untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga mereka sadar dan harus segera memulai usaha. “Saya mencoba buat narasi, contoh studi kasus, dan penyelesaian masalah serta motivasi yang membuat logika dan pemikiran mereka terbuka untuk memulai usaha. Kesulitannya mereka belum pernah membuat website, mau nggak mau harus pelan-pelan mengajarinya dari nol, alhamdulillah bisa membuat e-commerce sederhana,” jawab Irul seraya berharap mahasiswa TI mampu memikirkan peluang usaha, berani mengambil kesempatan untuk memulai usaha, kemudian berkolaboraksi untuk saling mensuport usaha rekan rekannya.

Menyikapi capaian ini, Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., angkat bicara. Dirinya mendukung pengajar yang mampu mengajak sampai ke praktek dan aplikasi teori. Apalagi, IT merupakan kebutuhan di era abad 21.

“Saya kira ini capaian penting dari hasil kuliah satu semester, mahasiswa tidak hanya diajak berinteraksi dengan berbagai teori, tapi aplikasikan langsung untuk kebutuhan era milineal job creater. Ini salah satu program unggulan sesuai visi mewujudkan visi berwirausaha,” tanggapnya singkat.

Seperti yang diketahui, STKIP Tamsis Bima tengah serius untuk meningkatkan literasi, sadar lingkungan dan wirausaha. Tiga hal itu menjadi prioritas dalam pengembangan program, baik tingkat lembaga maupun program di tingkat mahasiswa. (TSB01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *