27 Juli 2024

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

2 Tahun Terakhir Menguat Misi Iman Taqwa, Mau Dua Juz Setor Hafalan Qur’an

2 min read

Dok. DONGGONEWS.com

DONGGONEWS.com | Bima – Misi Imtaq yang dicanangkan STKIP Tamsis Bima membiasakan sejumlah civitas akademika tuk dekat dan akrab dengan Alquran. Dari banyak dosen yang terus terbiasa itu, di antara adalah Anhar, M.Pd. Sosok dosen muda pengampu beberapa matakuliah di Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) itu diketahui telah menghafal alquran hampir 2 juz.

“Saya memang beberapa bulan terakhir rutin untuk menyetor hafalan. Selain karena motivasi iklim dzikir yang diprogramkan kampus, tapi juga sebagai upaya saya menuju cita cita menghafal 30 juz,” ungkap Anhar ketika diwawancara media ini di area Masjid Sudirman STKIP Tamsis Bima, Jumat (24/1/2020).

Motivasi yang membuat gairah menghafalnya tinggi, adalah orang tua. Karena, bagi Anhar, ketika menghafal 30 juz maka mahkota surga akan dipersembahkan untuk orang tuanya. Di sisi lain, dirinya ingin menjadi pribadi yang dekat dengan firman sang pencipta.

“Jujur saja, saya termasuk orang yang terlambat bisa membaca Alquran. Saya belajar itu dari semester 3 waktu S1. Sejak saat itu, saya terus belajar. Sampai pada niat untuk menghafal,” tuturnya santun.

Tidak hanya sekedar cita cita, Anhar juga kemudian mengikuti program one day one juz. Program tersebut diikutinya pada salah satu organisasi islam. Bahkan, sampai sekarang, dirinya tetap berusaha konsisten untuk menjalankan satu hari membaca satu juz itu. “Saya adalah orang yang percaya, tidak ada yang tidak mungkin asalkan mampu tekun dan belajar. Buktinya, banyak yang mampu. Dan, saya alhamdulillah mampu belajar,” tekannya.

Disinggung masalah penerapan nilai Alquran dalam proses perkuliahannya, pria yang masih nyaman hidup sendiri itu, mengaku melakukannya. Baginya, semua pekerjaan dan pengetahuan (yang positif) sangat mungkin untuk dikaitkan dengan energi dari kitab suci.

“Misalnya, yang sedang kita lakukan dalam berbagi ilmu. Itu juga merupakan bagian dari cara kita untuk menghidupkan nilai nilai quran,” tutupnya.

Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., yang dikonfirmasi terkait capaian dan semangat dosen mudanya menginformasikan beberapa hal. Pertama, penguatan Imtaq telah dimulai sejak tahun 2015. Di tahun pertama dan kedua hanya bersifat himbauan, sehingga respon civitas akademik dinilai masih rendah, terutama dosen. Mulai tahun 2018 bersamaan STKIP Tamsis Bima menjadi kampus pertama di NTB yang memenangkan hibah general education (GE, red) pendidikan karakter. Pada kegiatan hibah GE dosen dan mahasiswa memiliki program khusus dalam meningkatkan keunggulan soft skill khusus keunggulan memahami Al Qur’an, mendapat pengakuan positif dari dua reviewer dari UGM dan Universitas negeri di Kalimantan,” ungkapnya.

STKIP Tamsis Bima kemudian menemukan formula untuk penguatan misi Imtaq dari pengalaman tersebut. Kemudian pihaknya membuat kebijakan pegawai dosen wajib hadir iklim zikir setiap hari sholat berjamaah, sholat, beri materi kultum, mengaji satu ain selang sehari sehingga kurang dua tahun khatam, mahasiswa dosen setor hafalan surat surat yang ditentukan setiap hari Jumat. Seperti, Al Mulk, Ar Rahman, Al Waqiah, dan An Naba.

“Semua kegiatan tersebut berjalan relatif lancar karena akan mempengaruhi tinggi rendahnya rapot dosen. Tahun 2019 visi beradab dan misi Imtaq makin menguat karena dibuat kebijakan kenaikan pangkat dan mendapatkan stimulus atau fasilitas pengembangan karirnya. Sehingga makin bergairah pegawai dosen mahasiswa setor hafalan,” pungkas sosok yang nyaris tak pernah meninggalkan puasa Senin-Kamis itu. (TSB02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *