27 Juli 2024

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

Dr. Ibnu Harapkan Tim Lima jadi Aktor Sadar Lingkungan

2 min read

DONGGONEWS.com | Bima – Program sadar lingkungan tengah digarap oleh STKIP Tamsis Bima. Bukan sekedar program di atas kertas, tetapi telah memasuki tahap aksi secara teknis. Di antaranya yang tengah dipersiapkan adalah program Bank Sampah. Kepulangan tim lima dari Malaysia dengan “serenteng” pengalaman, rupanya tidak dianggurkan begitu saja oleh ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si. Kenikmatan pengalaman tersebut diharapkannya untuk mampu ditularkan pada civitas akademika di kampus merah.

“Kemarinkan sudah pada belajar dan mendapatkan pengalaman di Malaysia. Pengalaman itu, kami harap mampu dikembangkan dan ditularkan pada civitas akademika di kampus kita ini. Terutama untuk aspek tata kelola admistrasi, disiplin, kesadaran. Harus bisa membangun budaya tersebut dan menularkan ke kampus. Kalian (tim lima, red) harus menjadi aktor kesadaran lingkungan,” ungkapnya saat menerima kembalinya tim lima ke kampus merah di ruang kerjanya, Rabu (11/3/2020).

Ibnu, panggilan akrab, mengingatkan kebiasaan yang dilakukan ti lima dalam menjaga lingkungan selama berada di Malaysia jangan sampai hilang. Karena, lanjutnya, kesadaran itu merupakan dorongan yang lahir dari peningkatan ilmu, pengetahuan dan pengalaman. Tidak hanya sampai di situ, ia juga akan meminta kepada para Kaprodi lingkup STKIP Tamsis Bima menyediakan waktu pada mahasiswa untuk sharing pengalaman dengan mahasiswa yang belajar 15 hari di Malaysia.

“Nanti, kalian (tim lima, red) akan diundang ke kelas kelas untuk menceritakan tentang pengalaman waktu di Malaysia. Menceritakan tentang budaya disiplin dan kesadaran akan lingkungan di sana (Malaysia, red). Bila perlu tim lima ini tidak boleh terlihat buang sampah sembarangan. Di tas harus disediakan ruang khusus untuk sampah bungkus makanan ringan. Harus mampu menjadi contoh yang baik,” harap Ibnu pada tim lima.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, ada tiga point besar yang didapat tim lima selama berkegiatan bersama PICOMS Malaysia. Pertama adalah kesadaran lingkungan, baik dosen maupun mahasiswa sangat sadar terhadap lingkungan dan telah menjadi kebudayaan. Selama di PICOMS Malaysia, Ketua Kantor Urusan Internasioanal (KUI) STKIP Tamsis Bima, Ramli, M.Pd., tidak menemukan adanya tukang bersih-bersih. Belakangan diketahui jika civitas akademika yang ikut menjaga kebersihan. Kedua adalah budaya saling mengapresiasi dan suport. Ketiga adalah masalah admistrasi yang absolud, tidak bisa mengeluarkan kebijakan jika tidak disampaikan dalam satu komando. (TSB01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *