Era New Normal, Koperasi Rumah Besar Pemberdayaan UKM
DONGGONEWS.com | Dompu, 140720 – Dinas Koperasi dan UKM kabupaten Dompu mengadakan acara syukuran dalam rangka Hari Koperasi ke-73 dengan tema “Era new normal kebangkitan koperasi sebagai rumah besar pemberdayaan UKM kabupaten Dompu” Selasa, (14/07) di ruang pertemuan kantor setempat.
Hadir dalam acara tersebut kepala Kantor Perpustakaan Kabupaten Dompu, Rohyani, SH. Kepala Dinas nakentrans, Abdul Sahid dan sejumlah undangan lain.
Ketua panitia, Drs. H. Juliansyah, M.M dalam sambutan mengatakan peringatan hari koperasi tahun 2020 kita tingkatkan kinerja gerakan perekoperasian Indonesia khususnya kabupaten Dompu. Kegiatan seperti ini biasa diadakan tiap tahun yaitu bertepatan dengan tanggal 12 Juli secara nadional. Di tengah pandemi Covid 19 kegiatan perkoperasian tetap dijalankan sebagaimana diamanatkan oleh peraturan pemerintah dan undang- undang perkoperasian Indonesia dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan.
“Dekopinda kabupaten dalam menjalankan fungsi dan perannya di seluruh wilayah kabupaten Dompu memiliki tanggung jawab penuh dalam menggerakkan perkoperasian Indonesia. Karena koperasi merupakan Soko guru perekonomian indonesia dengan tujuan untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat,” papar Juli.
Pada momen yang bersamaan kepala Dinas Koperasi dan UKM kabupaten Dompu, Drs. H.Rifaid, M. Pd. dalam sambutan mengatakan bahwa dampak covid 19 melululantakan perekonomian nasional termasuk daerah kabupaten Dompu, namun kita tidak boleh patah semangat dalam memajukan perkoperasian di daerah kita.
Sebaliknya kita tidak boleh melanggar protokol kesehatan tetap menggunakan masker, jaga jarak, jaga pola hidup bersih. Acara syukuran yang memasuki klaster dua. Pada tanggal 12 juli merupakan hari koperasi, maka acara syukuran yang memasuki klaster dua ini kita tingkatkan usaha kita memajukan gerakan perkoperasian indonesia. Jangan hanya punya semangat membentuk koperasi saja tapi yang jauh lebih penting adalah semangat tumbuh kembangnya gerakan koperasi yang sehat. ” Semangat untuk membentuk koperasi bagaikan jamur di musim hujan tapi semua itu tidak ada peningkatan signifikan. Sudahkah kita memberikan kontribusi yang cukup bermakna tumbuh kembangnya koperasi ?. Ini tanda tanya besar . Ungkap Rifaid.
Masyarakat kita tetap tidak sejahtera karena tidak bisa mengelola koperasi dengan baik. Oleh karena itu koperasi yang mengarah ke praktek rentenir kita kikis habis. Koperasi itu dari anggota untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat. Di NTB ini banyak koperasi tapi tidak sedikit menerapkan praktek rentenir. Maka di usia ke-73 ini kita tegakkan tonggak baru dalam gerakkan perkoperasian dan jangan semangat meminjam saja yang luar biasa tapi semangat mengembalikan tidak ada. Ungkapnya.
Kita seharusnya bersyukur dengan adanya modal kucuran dari pemerintah untuk dikelola melalui koperasi dengan bunga rendah.Tempat kredit itu banyak seperti bank tapi bunga tinggi. KUD dibangun pemerintah belum sampai lima tahun jadi gedung tua karena pola menejmen serta pengelolaan yang salah. Oleh karena itu di usia ke 73 kita buat planning untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat. “Koperasi ini tidak kita inginkan hanya papan nama saja” dan “perkoperasian itu harus kreatif”. Koperasi di Dompu ini lebih banyak bersifat simpan pinjam sebaliknya masih sangat minim usaha lain sehingga jangan mimpi koperasi bisa mensejahterakan anggota dan masyarakat. Mari kita sungguh2 memajukan gerakan koperasi kita. Ajaknya. (DNC-005)