Kasus Penghinaan YD, Kasat Reskrim Minta Keterangan Saksi Fadlin
DONGGONEWS.com l Bima, 10112020 – Sat Reskrim kembali Fadlin, untuk didengarkan keterangan, 11 November 2020. Setelah tadi pagi hingga siang meminta keterangan Ustadz Syamsuddin Abdul Hamid, mewakili keluarga besar H.Jakaria Umar, atas kasus penghinaan dan pencemaran nama baik salah seorang kerabatnya.
Dalam surat panggilan bernomor : B/2020/XI/2020/Reskrim. Perihal, permintaan keterangan yang ditanda tangani Kasat Reskrim Polres Bima, IPTU Adhar, S.Sos, selaku penyelidik. Diterima DONGGONEWS.com, lewat WastAp Fadlin, tadi siang, (10/11).
Sebagaimana diketahui pemuda initial YD asal Dusun Toke, Desa Kala, diduga melakukan tindakan pidana informasi dan transaksi elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan pencemaran nama baik. Sebagaimana dimaksud dalam pasal 27, ayat 3. Jo pasal 45, ayat 1, UU RI No.19, tahun 2016, atas perubahan UU No.11, tahun 2008, tentang informasi dan transaksi elektronik (ITE).
Atas tindakan YD melakukan penghinaan dan pencemaran nama baik pihak keluarga HAE (?) dimuat di face book milik terduga YD, Kamis, 5 November 2020. Syamsuddin, mengambil langkah hukum agar tidak main hakim sendiri.
Laporan pengaduan dilakukan di sentra pelayanan kepolisian Panda Bima, 06 Nivember 2020, didampingi Ketua Adat Donggo, Arifin J.Anat, Surawan,l Ketua LSM KAKI,l Ihram. Ada dua kalimat ditulis di face YD,”Karena kau otak pengusaha berarti ada niatan hadirmu ingin menjula Bima.” Dan,”La Kafi ama na ede ma ne’e pimpin nami. Artinya, Si Kafir bapaknya itu mau memimpin kamu (red).”
Walau tidak langsung menyebut nama HAE, tapi jelas secara tidak langsung arah kalimat tersebut ditujukan pada HAE, kini maju sebagai orang kedua di kabupaten Bima yang dari kalangan pengusaha.
“Rentetan kejadian sebelum saya pernah dapat SMS dari seseorang. Bernada intimidasi, saya dikatakan Ustadz yang misi kristenisasi lantaran mau beri bantuan tempat peribadatan umat Kristiani,” Urai Syamsuddin.
Padahal tujuan memberi bantuan dalam rangka merajut Ukhwah Basyariah (hubungan kemanusiaan). Berasal dari salah seorang pengusaha dermawan Jakarta. Untuk membangun rasa kebhineka tunggal ika-an kehidupan berbangsa dan bernegara. (DNC-001)