27 Juli 2024

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

SMPN 2 Dompu Laksanakan Pendampingan In 2 Dalam SPMI

3 min read

DONGGONEWS.com I Dompu, 121220- SMPN 2 Dompu berserta sekolah imbas yang terdiri dari SMPN 1, 3, 5 dan SMP IT Imam Bukhari Dompu intens melakukan kegiatan pertemuan untuk membahas mutu pendidikan.
Tema yang dibahas adalah terkait Pendampingan in 2 dalam Sistem penjaminan mutu internal ( SPMI ) sekolah binaan dan sekolah imbas LPMP NTB 2020 di Aula Keterampilan SMP setempat, Sabtu, 12/12/2020.

Menurut kepala SMPN 2 Dompu, Abdul Basith, S.Pd kegiatan tersebut ada dua agenda pokok yaitu mengisi angket dan Base Practice pmp ( penjaminan mutu pendidikan ) atau EDS 2020 Covid-19. Jumlah peserta dari masing-masing sekolah imbas satu orang sementara sekolah induk lebih kurang sepuluh orang.

Abdul Basith dalam sambutan mengatakan bahwa tiap guru yang diutus oleh sekolah masing-masing dari lima sekolah tersebut memaparkan materi apa yang menjadi profil serta program riil dari sekolah bersangkutan.
Hasil kerja dari pertemuan hari ini akan dopresentasikan pada tanggal, 15 dan 16 oleh tiga kepsek akan memaparkan materi.
Dalam hal ini sekolah Bina sebagai rujukan akan melaksanakan program tersebut, tapi sekolah imbas juga. Tutur Basith..

Lebih lanjut Abdul Basith mengharapkan ” jika ada kekurangan dalam pemaparan materi, tolong dikoreksi dan saling mengisi di lini mana yang dianggap masih kurang termasuk deatline data”. Harap Basith.

Hadir dalam acara itu ketua team.TPMPS ( Team Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah ), Netty Sulami, S.Pd. Ind. dan kawan-kawan ikut memberi dukungan pada para peserta.

Di tempat yang sama Wasda Dompu, Drs. Wahyudi, M.Pd.pada sambutan mengatakan tentang pengisian data harus sesuai ketentuan berlaku agar kondisi riil sekolah masing-masing dapat dipertanggungjawabkan. Pembelajaran sekarang tak terlepas dari keinginan kita semua yaitu mencerdaskan anak bangsa dengan tetap mengedepankan upaya penjaminan mutu.

Terkait masalah tersebut menurut dia, sikap, keterampilan dalam KBM abad 21 dimana para peserta didik dan lebih-lebih pendidik harus inovatif, kreatif, kolabiratif. Dan guru dalam mengajar harus sesuai RPP, Tahapan, Mengelola waktu sembari memberikan contoh pengamatannya dimana dia pernah berkunjung ke salah satu sekolah di Sumbawa, Wahyu dalam pengamatannya kalau guru pada sekolah tersebut KBM sesuai RPP dan persis yang tertera pada tahapan dan runtun berdasarkan RPP dalam proses KBMnya. Kenang Pengawas Pembina SMPN 2 Dompu.

Kemudian Wahyu menambahkan bahwa hasil kerja peserta didik dikumpulkan dan ditempelkan di mading sehingga anak termotivasi apa yang menjadi tugas diberikan guru. Misalnya dalam pelajaran IPA Biologi, anak diberi tugas mengamati hewan kemudian hasil pengamatannya ditempelkan di dinding. Hal Itu merupakan hasil kerja anak dan kinerja anak sebagai bukti authentik dalam bukti fisik dan diamati cara KBM yang efektif.

Lebih lanjut dia memapaparkan terkait Proses KBM, setelah
diamati kemudian prinsip diskusi lalu ambil kesimpulan dari diskusi kelompok.
Evaluasi diri, refleksii diri, mana yang kurang dan ajak teman sejawat, seprofesi sebagai acuan untuk melihat kekurangan selama proses KBM berlangsung.

Wahyudi juga nengajak para guru untuk ikut seminar, pelatihan online gratis, itu yang tinggi nilainya. Sehingga mutu menejmen seperti SPMI sebagai bukti fisik disimpan. Begitu juga hasil analisis, pelaksanaan, monitoring serta Pengembangan kurikulum sesuai hasil evaluasi . Hal itu semua menjadi Substansi akreditasi sekolah. Tambah dia.

Acara tersebut dilanjutkan dengan presentasi yang diawali oleh kepala SMPN 2 Dompu, Abdul Basith, S.Pd. sebagai sekolah bina. Maksud dari presentasi tersebut adalah memantapkan hasil kerja team dalam membantu menejmen sekolah sehingga tujuan dari SPMI sekolah tercapai. Ungkap Abdul Basith saat pemaparan materi.

Menyinggung masalah lingkungan sekolah yang berkenaan dengan pagar yang roboh sekitar 150 M, kepala sekolah mengaku hal itu yang menjadi beban dirinya karena demi keamanan sekolah yang dipimpinnya. ” Di SMPN 2 Dompu ini yang kami pikirkan adalah masalah pagar kalau fasilitas, sarana dan prasarana lainnya dianggap tidak menjadi kendala serius”. Ungkap Basith di hadapan Wasda.

Masih pada pemaparannya, terkait jumlah siswa di SMPN 2 Dompu ada 237 wanita dan 235 laki-laki berdasarkan jumlah siswa dapodik. Dia juga menyinggung kegiatan KBM di masa pandemi covid-19,
” Sekolah di masa pandemi, siswa tetap ikuti protokol kesehatan sesuai anjuran Satgas Prokes dan
kunjungan puskesmas via kegiatan PMR”. Lanjut dia.

Di sisi lain pemaparannya ” Pemanfaatan google classroom sudah diterapkan dan membantu proses KBM dibawah bimbingan Nurul Istiqomah, M.Pd.dengan Belajar dari rumah menggunakan semi tatap muka karena menurut dia, belum memiliki android memadai. Namun ke depan wajib melaksanakan KBM tatap muka penuh”. Dia juga mengakui masih banyak guru belum kuasai IT, pungkasnya.( DNC-005 )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *