27 Juli 2024

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

JSIT Dompu Seminar, Pola Asuh Orang Tua dan Guru Era Revolusi Industri

3 min read

Foto: Ketua Dewan Pembina JSIT Indonesia, Dr. H. Sukro Muhab, M.Si tengah memakai selendang merah

DONGGONEWS.com | Dompu – Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Kabupaten Dompu melakukan seminar Nasional dengan tema “Sinergi Pola Asuh Orang Tua dan Guru dalam Mendidik Generasi di Era Revolusi Industri 4.0 (Four Point Zero),” bertempat di Gedung Samakai Kabupaten Dompu Sabtu, 28/9/2019.

Panitia Pelaksana mendatangkan nara sumber dari UNJ sekaligus Ketua Dewan Pembina JSIT Indonesia, Dr. H. Sukro Muhab, M.Si (Rektor Kepala dan Dosen Pasca Sarjana UNJ) didampingi beberapa personil lainnya.

Menurut ketua panitia seminar, Muhammad, S.Pdi tujuan utama dari event itu adalah bagaimana menanamkan konsep pendidikan orang tua dan guru dalam satu konsep yang  bersifat sinergis antara guru dan orang tua karena dinilai sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak didik.

JSIT Dompu yang terdiri dari beberapa sekolah bernuansa Islam tersebut diantaranya TK IT Al Hilmi, TK IT Binaun Ihsan, TK IT Al Iqro, SD IT dan SMP IT ikut ambil bagian dalam acara itu. Dalam acara seminar itu dihadiri oleh 700 peserta yang terdiri dari guru, orang tua siswa, dan masyarakat umum. Hadir pula pada acara tersebut Asisten III Sekda Dompu, Drs. H. Gaziamansuri, M.Si, Dewan Pembina JSIT Dompu, Dr. Khairul Akbar, M.Si, Kepala Dinas dan sejumlah partisipan lainnya. Namun jauh sebelum seminar ini dilaksanakan pihak panitia mengadakan lomba seperti  lomba pembuatan vidio paranting (latihan), doorprize dan kegiatan ini didukung oleh Pegadaian Syariah, BKKBN, dan KP3 Dompu. Tambah Muhammad.

Acara itu dirangkai dengan sambutan-sambutan yang masing-masing disampaikan oleh Dewan Pembina JSIT Dompu, Dr. Khairul Akbar, dia melaporkan keberadaan JSIT kabupaten Dompu. Menurut dia, perkembangan sekolah seperti TK IT, SD IT dan SMP IT di Dompu ini mendapat respon positif dari masyarakat yang menyekolahkan anaknya di sekolah bernuansa Islam sangat tinggi oleh karena itu pihaknya mengadakan seminar itu sebagai bentuk kepedulian pada dunia pendidikan yang ada di Bumi Nggahi Rawi Pahu.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Dompu diwakili oleh Asisten III Sekda Dompu, Drs. H, Gaziamansuri, M.Si membuka secara resmi acara seminar tersebut, namun sebelumnya Gaziamansuri dipercaya memberikan sambutan oleh panitia. Dalam sambutannya dia mengakui bahwa mutu pendidikan kita khususnya di Dompu berada di urutan kedua dari bawah kalau dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Kenapa hal itu bisa terjadi (?) karena literasi kita baik siswa, guru dan masyarakat tidak ada minat membaca sehingga modal untuk mencapai target kualitas pendidikan jauh dari yang diharapkan. Kalau kita bandingkan dengan negara maju dan berkembang seperti Amerika, Jepang dan lain-lain setiap anak membaca 15 buku setiap hari dan guru membaca 20 buku tiap hari.

Oleh karena itu minat baca dan belajar harus dirangsang dan menjadi tanggung jawab kita semua sebagai pendidik, orang tua, lebih-lebih para peserta didik itu sendiri. Apalagi kita sedang dihadapkan dengan Era Revolusi Industri Four Point Zero (4.0) yang notabene sebagai Era Globalisasi membutuhkan sumber daya manusia berkualitas tinggi. Jika semua ini kita abaikan, maka kelangsungan dunia pendidikan tidak akan ada kemajuan terutama mutu pendidikan. “Saya mengapresiasikan apa yang dilakukan oleh JSIT kabupaten Dompu mengadakan seminar bertaraf nasional karena hal ini sebagai modal dasar untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa,” ungkap Gaziamansuri.

Gaziamansuri mengharapkan pada peserta setelah seminar berlangsung mampu menerapkan hasil seminar ini kepada pendidik, orang tua, masyarakat dan guru-guru lainnya yang tidak sempat hadir saat ini. Harap dia. (Ama La Beby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *