Buntut Dana CSR PDAM, Puluhan Mahasiswa Batulanteh, Tuntut Pemda Sumbawa agar Buka Mata
DONGGONEWS.com | Sumbawa – Puluhan Mahasiwa, Gedor kantor Bupati dan DPRD Sumbawa, soal pencairan Dana Coorporate Social Responsibility (CSR) PDAM yang tidak kunjung di terima oleh Masyarakat Batulanteh, Rabu (2/10).
Koordinator Umum (Kordum) aksi, Sutarjhon, menguraikan problem mereka melakukan aksi Unjuk Rasa (Unras) di Pemda Sumbawa, berangkat dari pembanguna PDAM, Dusun Semongkat, Desa Kelungkung kecamatan Batulanteh, sejak 2005 yang silam. Di daerah tersebut, menjadi tumpuan dan sumber air bagi beberapa kecamatan yang berada di sekitar kota Sumbawa.
“Tercatat ada Lima Kecamatan, wilayah hilir yang menggunakan air dari PDAM itu,” katanya.
“Namun miris, Dana CSR yang seharusnya diterima sesuai amanat UU tidak di alokasikan untuk warga, ” lanjutnya.
Tidak hanya itu, ironisnya juga, warga kecamatan batulanteh yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak keciprat sedikitpun manfaat dari keberadaan PDAM.
“Warga Desa kelungkung sendiri tidak mendapatkan aliran air tersebut,” tukasnya. Bahkan bisa dikatakan hidup mati sebagian orang bergantung dari bagaimana warga Batulanteh menjaga kelestarian alam mereka.
“Meski demikian, masyarakat Batulanteh nampaknya haruslah terus menjadi korban, sudah jatuh, ketimpah tangga,” ucapnya.
Sementara, Koordinator Lapangan (Korlap), Sulibat, sentil perjanjian MoU, Bupati yang menjabat lima tahun lalu. Yang mana menurut dia akan memperbaiki seluruh pembangunan di Batulanteh.
“Mereka gagal dalam membangun jalan ‘PAS MANTAB’ yang merupakan skala prioritasnya kala itu,” cetus Korlap, Sulibat.
Adapun yang menjadi tuntutannya sebagai berikut:
- Realisasi CSR PDAM Batulanteh untuk masyarakat Batulanteh.
- Menuntut pihak PDAM untuk melakukan pemecatan terhadap oknum yang melakukan pencemaran nama baik masyrakat Batulanteh.
- Menuntut pemerintah kabupaten Sumbawa untuk menghotmikan akses jalan yang menghubungkan seluruh desa di kecamatan Batulanteh.