Kekerasan Seksual Pada Anak di NTB Kabupaten Bima Juara I
DONGGONEWS.com | Mataram – 5 Oktober 2019, Pemasalahan yang banyak melibatkan anak pada kasus hukum terjadi di Prov. Nusa Tengara Barat (NTB) masih didominasi oleh kasus kekerasan seksual. Berdasarkan data yang dimiliki oleh supervesor Satuan Bakti Pekerja Sosial Arif Budhi Saputra, SST mengatakan bahwa jumlah kasus anak yang terlibat hukum akibat kekerasan sosial sebanyak 479 anak yang terdiri dari anak korban, saksi dan pelaku.
Menurut Arif angka anak yang yang mengalami kekerasan seksual akan meningkat “Ya, angkanya pasti meningat karena data yang masuk baru priode Januari – Agustus 2019” dengan kasus yang paling banyak terjadi di kabupaten Bima sebanyak 40 kasus disusul oleh Lombok Timur sebanyak 33 kasus dan kabupaten Lombok Tengah 30 kasus tambahnya.
Masih seputaran kekerasan seksual, Arif menjelaskan lebih jauh kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak di NTB yaitu dilakukan oleh orang yang dikenal oleh anak dan dekat dengan anak. Bahkan ada beberapa kasus yang dilakukan oleh bapak kandung.
Tentunya kondisi ini sangat memprihatinkan ditengah upaya upaya yang dilakukan oleh arif dan rekan rekannya di daerah sangat gencar. “Ya, kami sangat prihatin saya dan teman teman sangat gencar melakukan upaya pencegahan”.
Dalam kesempatan yang sama Arif berharap adanya dukungan pemerintah daerah terhadap dirinya dan rekan rekannya di daerah dengan memfasilitasi pihaknya untuk melakukan kegiatan pekerja sosial masuk desa.
Menurutnya dengan kegiatan tersebut Arif dan timnya mampu menekan angka kekerasan seksual dengan siknifikan. Selain itu ia mewakili teman temannya di daerah mengharapkan pemerintah daerah memberikan dukungan dan apresiasi terhadap teman temannya yang bekerja keras dalam membantu anak anak yang bermasalah dengan hukum terutama yang mengalami kekerasan seksual.
“Harusnya pemerintah daerah memberikan perhatian dan apresiasi,” tutupnya.
Sementara dalam kesempatan yang terpisah Abd. Rahman Hidayat, SST satuan bakti pekerja sosial di kabupaten Bima yang dikonformasi terpisah oleh tim donggonews.com tentang tingginya angka kekerasan seksual di wilayahnya membenarkan, “Ya benar, di Kab. Bima cukup tinggi kasus kekerasan seksual” jelasnya.
Namun perlu diketahui ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya kasus tersebut. Menurut dayat sapaan pria yang mahir melakukan hipnoterapi itu bahwa tingginya kasus itu ada kaitannya dengan tingkat kesadaran masyarakat yang mulai berani melaporkan kepada pihak kepolisian tentang kasus kekerasan seksual serta peran aktif dari media massa untuk menginformasikan kasus kasus kekeran sosial pada dirinya sehingga pihaknya segera merespon dan melakukan pendampingan kepada anak anak yang mengalamin kekerasan seksual.
Namun selama hampir dua bulan terakhir dirinya mengaku tidak ada kasus kekerasan seksual yang dilaporkan pada dirinya dari beberapa pihak yang biasanya meminta pendampingan anak kepadanya “Ya sudah dua bulan tidak ada laporan dan permohonan pendampingan” semoga saja sampai akhir tahun tidak ada kasus kekerasan seksual lagi harapnya.
Selain itu ia menambahkan bahwa orangtua harus memberikan pengawasan dan perhatian yang cukup terhadap anak anaknya. Tentunya itu menjadi sangat penting jika para orangtua ingin anaknya tidak menjadi korban atau pelaku dalam kasus kekerasan seksual tutupnya. (DNC-Dayat)