Hubungan Putus Nyambung Prabowo-Megawati Soekarnoputri
DONGGONEWS.com | Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Prabowo Subianto mengalami hubungan putus nyambung. Mereka nyambung sebagai calon presiden-calon wakil presiden dalam pemilihan presiden 2009.
Berikutnya, hubungan mereka putus ditandai dengan Megawati mengusung Jokowi dalam pemilihan presiden 2014 dan 2019. Jokowi dua kali berhadapan dengan Prabowo. Hasilnya dua kali Jokowi menang. Prabowo kalah.
Terakhir hubungan Megawati-Prabowo mesra lagi. Megawati mengundang Prabowo ke rumahnya di Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Megawati menghidangkan nasi goreng yang dirindukan Prabowo.
Terbaru, Megawati mengundang Prabowo untuk menghadiri Kongres V PDI Perjuangan, di Hotel Inna Grand Bali Beach, 8-11 Agustus 2019. Kabarnya Prabowo akan datang nanti.
Kemesraan Prabowo-Megawati, apalagi sebelumnya Prabowo bertemu Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus Jakarta, disebut-sebut merupakan isyarat Gerindra akan masuk dalam koalisi partai pendukung Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Bukan berarti, ketika kita bertemu itu, isinya bagi-bagi kursi, bagi-bagi jabatan, kekuasaan.”
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyantomengatakan undangan kepada Prabowo Subianto untuk menghadiri kongres partai tersebut bukan untuk membahas koalisi.
“Koalisi nanti diputuskan oleh Presiden. Tetapi, kan ruang dialog terus dibuka oleh PDI Perjuangan,” kata Hasto seperti dilansir Antara di Jakarta, Kamis malam, 1 Agustus 2019.
Hasto menyampaikan keterangan itu usai ramah tamah dengan para pimpinan redaksi media, baik cetak, televisi, radio, maupun online, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta.
“Bukan berarti, ketika kita bertemu itu, isinya bagi-bagi kursi, bagi-bagi jabatan, kekuasaan,” kata Hasto.
Hasto menekankan, membangun dialog lebih esensial ketimbang membicarakan bagi-bagi kursi, jabatan, dan kekuasaan.
Dengan dialog, kata Hasto, masing-masing pihak bisa mencari titik temu atas berbagai perbedaan yang ada.
Mengenai ruang koalisi, Hasto sekali lagi mengatakan bahwa pembicaraan mengenai koalisi akan dilakukan Presiden Joko Widodo dengan para pimpinan partai politik.
“Itu nanti masih ada tahapan-tahapan. Tetapi, dari hasil kajian PDI Perjuangan, masyarajat juga perlu membangun harapan di antara pemimpin bertemu. Kan tradisi yang baik,” ujar Hasto Kristiyanto.
Sumber : www.tagar.id