27 Juli 2024

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

Pengurus LAMDO dinilai Fakum, Majelis Adat Donggo Dompu Simposium

3 min read

Foto : Suasana Simposium Diskusi di Gedung Serba Guna Madaprama Woja Dompu

DONGGONEWS.com | Dompu – Pengurus Lembaga Adat Masyarakat Donggo Dompu dicercak berbagai kritikan oleh peserta diskusi Simposium yang diadakan oleh sebuah lembaga yang menamakan diri “Majelis Adat Donggo Dompu” Ahad, 20/10/2019 di Gedung serba Guna Madaprama Kecamatan Woja Kabupaten Dompu. Acara yang diadakan oleh Lembaga yang baru saja dibentuk itu mengangkat sub tema “Merajut Solidaritas Menuju Donggo Bersatu”.

Panitia pelaksana Halal bi Halal, Syahrul Al Walid, S.Pd. M.Pd sengaja mendatangkan beberapa pemateri  untuk memaparkan makalah sebagai bahan diskusi pada acara tersebut. Pemberi materi diantaranya; Drs. H. Mustamin H. Idris, Mcs (Mantan Rektor UM Mataram Dua Periode), Sarwon Al-Khan, S. Sos (Wartawan Senior), Dr. Ihlas Hasan, M.Pd (Akademisi Muda Donggo), Muhammad Irwan, ST, M. Eng (Dosen Muda Unram), Drs. Sanusi H. Rasyid (Demosioner LAMDO), Drs. Abdul Hamid, M.Pd (Politisi Donggo), Ilham Yahyu, M.Pd (Politisi Donggo) dengan moderator, Imam Suanto, S.Pd (Pengurus KNPI Kab. Dompu).

Acara Halal Bi Halal dirangkai dengan diskusi Merajut Solidaritas Menuju Donggo Bersatu tersebut dihadiri oleh sekitar 300 lebih peserta undangan. Usai pemaparan materi diskusi oleh keenam nara sumber dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, namun yang sering muncul dari berbagai pertanyaan oleh panelis atau peserta diskusi mengarah ke ranah politik sehingga jalannya diskusi terkesan tidak fokus ke sub tema sebagai titik central pembahasan. Yang tidak kalah menarik dari sesi tanya jawab tersebut kritikan pedas terhadap kinerja Pengurus LAMDO Dompu yang dinilai oleh peserta dan  masyarakat bahkan pengurus teras LAMDO sendiri hampa tanpa makna.

Sebut saja kritikan dari perwakilan dari Desa Serakapi, Madaprama, O’o, Karamabura, Desa Nanga Tumpu oleh Sufandi (Sekdes) mempertanyakan keberadaan Pengurus LAMDO yang sampai saat sekarang tidak pernah melakukan kegiatan minimal silaturahmi sosial kemasyarakatan sejak dilantik pada tahun 2015 silam. “Kami tidak pernah melihat Pengurus LAMDO datang langsung ke tempat warga etnis Donggo yang ada wilayah hukum Dompu , satupun tidak ada”. Ungkap Dae Fendo (panggilan akrab Sufandi, Red).

Kritik tajam lainnya datang dari warga Madaprama, H. Ibrahim (Abu La Kaya) “LAMDO de ausi ana doho (LAMDO itu apa si ?, Red )”. Tanya Abu Kaya sembari mengatakan bahwa dirinya sebagai warga masyarakat perlu tahu terkait lembaga yang notabene sebagai pemersatu warga Donggo-Dompu, katanya. “Sebagai pemimpin sekali-sekali bersilaturahmilah dengan warga agar bisa saling kenal satu sama lain,” tambah Dia.

Foto bersama forum diskusi Simposium usai kegiatan di Gedung Serba Guna Madaprama Woja Dompu

Sementara itu, bukan itu saja kritikan terhadap kinerja Pengurus LAMDO, dari tubuh Pengurus sendiri masih mempertanyakan keabsahan komposisi kepengurusan dibawahnya yang sampai detik ini belum menerima SK kepengurusan bersifat legal formal dari pimpinan LAMDO dari masing-masing bidang. Ungkap sejumlah pengurus.

“Jangankan SK, rapatpun tidak pernah dilakukan selama hampir 5 tahun sejak dilantik oleh Sesepuh Donggo, KH Abdul Majid Bakry (Almarhum) di Gedung Samakai Dompu.

Setelah mendapat kritikan dari berbagai elemen saat simposium diskusi berlangsung Ketua LAMDO Dompu, Drs. Nasrullah M. Saleh dipersilahkan oleh moderator untuk menanggapi. Dia mengakui dan membenarkan kritikan atas kinerja terhadap sebuah Lembaga yang dipimpinnya namun kesalahan dan kekeliruan itu menjadi tanggung jawab semua pengurus sembari menunjuk ke unsur pimpinan LAMDO yang sedang duduk di meja Pemateri Makalah. “Jangan salahkan saya sendiri, tapi di forum ini hadir wakil ketua, ketua bidang dari LAMDO dan lain-lain”. Ungkap Nas mengakhiri tanggapannya. ( Ama La Beby )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *