27 Juli 2024

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

Bongkar Pabrik Narkoba, Sekjen DPP ARTIPENA Prof. Dr. Andriansyah Mengapersiasi Prestasi Kapolda NTB Beserta Jajaran

2 min read

Foto: Sekjen DPP ARTIPENA Prof.Dr.Andriansyah, M.Si

DONGGONEWS.com | Jakarta, 231120 – Keberhasilan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menggerebek Rumah Produksi Narkoba jenis Sabu, dan menangkap produser, kurir, serta pengedarnya di Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur, mendapat apersiasi pimpinan aliansi relawan pergurus tinggi anti penyalagunaan Nakotika (ARTIPENA) Jakarta.

Sebagaimana dilansir diberbagai massmedia, Sabtu (22/11), pukul Direktorat Reserse 15.30 Wita, Direktur Resnarkoba Polda NTB Kombes Pol. Helmi Kwarta Kusuma PR., S.I.K., M.H. saat konfrensi pers, didampingi Ketua Tim Opsnal Ditresnarkoba, AKP I Made Yogi Purusa Utama, SE.,S.IK., ungkapkan berkat kerjasamaDitresnarkoba dengan pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Mataram, berhasil penggerebek Rumah Produksi Narkoba, jenis Sabu dan menangkap 10 pelaku serta barang bukti, termasuk produsernya.

Kesuksesan pihak Polda NTB dibawah kepemimpinan Kapolda Irjen M.Iqbal, S.IK.,M.Si, Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalagunaan Narkotika (DPP ARTIPENA) Jakarta, Prof.Dr.Andriansyah, M.Si, memberikan apersiasi kepada Kapolda beserta jajaran telah membongkar jaringan Narkotika.

“Selama ini setahu saya baru pertama kali pihak Polda NTB mengungkap kasus Narkotika. Ternyata tinggi juga yaa pak peredaran sabu di NTB,” Ujar Sekjen DPP ARTIPENA yang juga Wakil Rektor Universitas Moestopo, Jakarta, kepada DONGGONEWS.com, Ahad (22/11).

Andriansyah, menilai apa yang dilakukan jajaran Polda NTB merupakan prestasi luar biasa. “Luar Biasa Prestasi Kapolda NTB, Irjen Pol M.Iqbal,” pujinya.

Foto: Ketua Harian DPP ARTPENA,Dr.H.Zaenal Arifin, ST.,MT

Sementara itu Ketua Pelaksana Harian DPP ARTIPENA, Dr. Zainal Arifin, ST.,MT, mengatakan, berbagai sumber jurnalistik dan BNN penyelundupan Narkoba ke Indonesia tidak kurang dari 60 jaringan internasional yang beroperasi di Indonesia. Anehnya pengendalian justru dilakukan penjahat yang ada dalam LAPAS. Provinsi NTB termasuk, juga Bali merupakan tujuan wisata baik domestik maupun mancanegara,” Sehingga memiliki peluang besar bagi peredaran gelap Narkoba, apalagi wilayahnya relatif terbuka, meskipun penjagaan dan pengawasan melalui jalur trasportasi udara cukup ketat.

Namun, kilah Zaenal, penyelundupan Narkoba, kewilayah tersebut bisa melalui jalur laut dan jalan tikus yang kurang mendapatkan pengawasan. Oleh karena pengawasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di wilayah tersebut perlu mendapatkan prioritas khusus.

“Saya sangat apresiasi terhadap Kapolda, khusus Ditnarkoba NTB yang telah membangun komitmen dan kesepahaman dengan kalapas Mataram untuk bersama-sama menjaga wilayah NTB ini dari peredaran narkoba, sehingga berhasil membongkar jaringan penjahat narkoba.
Terdapat suatu keunikan sebagai penyuplai peralatan pabrik sabu rumahan. Hal ini membuktikan bahwa LAPAS masih menjadi tempat favorit bagi para NAPI pengedar Narkoba untuk melakukan kejahatannya,” komentar Zaenal

Lebih lanjut ia berkomentar, jumlah barang bukti 15 gram memang nampak kecil. Akan tetapi pihak berwajib dalam hal ini pihak kepolisian tidak berhenti pada 10 tersangka. Atas penemuan ini harus terus diusut tuntas asal usul bahan sabu sampai dapat ditemukan bandar besar kemungkinan dikendalikan oleh jaringan Narkotuka internasional. Begitu juga masyarakat terutama aparat desa juga harus diberi pemahaman supaya menjaga wilayahnya dari bahaya peredaran gelap Narkotika. (DNC-001)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *