Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the robo-gallery domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u7629908/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain newsphere dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/u7629908/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Bukan Raja Ampat, Ini Pulau Kelapa di NTB - DONGGONEWS.com
17 April 2025

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

Bukan Raja Ampat, Ini Pulau Kelapa di NTB

Sumber Foto : detik.com

DONGGONEWS.com | Jakarta – Indonesia punya banyak pulau eksotis yang tersembunyi. Bahkan di Bima, Nusa Tenggara Barat, ada pulau cantik yang pemandangannya mirip Wayag, Raja Ampat.

Siapa yang menyangka jika di pesisir timur daerah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki pantai yang cantik dan sangat mirip dengan Raja Ampat di Papua Barat. Namanya pantai Pulau Kelapa, berlokasi di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. 

Sekilas pemandangannya sangat mirip dengan yang ada di Raja Ampat. Bukit karang besar berpucuk yang berada tak jauh dari bibir pantai. Sama persis dan sangat cantik untuk pemandangan foto landscape. 

Meski cantik dan mempesona, sepertinya para traveler harus sedikit menghela nafas. Karena untuk bisa sampai ditempat ini, biayanya cukup mahal.

Anda harus merogok kecek agak dalam, untuk menyewa perahu atau boot disana ratusan hingga jutaan rupiah yang harus dikeluarkan. 

Kecuali Anda ikut dalam rombongan open trip yang digelar oleh para kelompok komunitas pencinta alam wisata disana. Per orang hanya perlu mengeluarkan Rp 350 ribu saja. 

Untuk dapat melihat pemandangannya, pengunjung harus menyeberang sekitar 3 jam lebih dari bibir pantai. Setelah itu jalan kaki menanjak sekitar 30 menit baru bisa sampai di atas bukit. 

Rasa lelah traveler akan terbayarkan ketika sudah berada di atas puncak bukit. Pemandangan laut yang indah, ditemani bukit-bukit kecil yang menggoda mata. Kejernihan air laut yang berwarna hijau tosca dilihat dari ketinggian bukit.

Reporter : Faruk Nickyrawi
Sumber : travel.detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *