7 Oktober 2024

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

Wisata Sejarah & Darling, Prodi PFis-Himafis Gelar Edu Camp

Dok.DONGGONEWS.com

DONGGONEWS.com | Bima – Diantara pengelompokan destinasi pariwisata adalah wisata sejarah. Wadu Pa’a, merupakan area wisata yang tidak hanya menawarkan tentang kepuasan pandangan, tapi juga memiliki nilai sejarah yang tertimbun. Ingin mengenali lebih dekat tentang Wadu Paa, Prodi Pendidikan Fisika (PFis) dan Himpunan Mahasiswa Fisika (Himafis) menggelar Edu Camp. Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap nilai sejarah, apresiasi terhadap pengembangan destinasi wisata dan kesadaran lingkungan (Darling).

Penanggungjawab kegiatan, Asriyadin, M.Pd., menjelaskan, bahwa kegiatan dilaksanakan merupakan wujud komitmen STKIP Tamsis Bima dalam visi meningkatkan nilai literasi dan kesadaran akan lingkungan. “Selain penguatan literasi, Darling dan Wirausaha, Kami di STKIP Tamsis Bima juga secara berkala terus meningkatkan nilai nilai kebudayaan. Ini camp kedua kami. Sebelumnya, waktu pergantian tahun kami juga melaksanakan tour wisata sejarah di Kecamatan Donggo dan membangun tenda di daerah wisata sejarah La Hila, Desa Kala, Kecamatan Donggo,” paparnya pada media ini di area kegiatan, Minggu (26/1/2020).

Rentetan kegiatan, yaitu membangun keakraban dengan masyarakat sekitar Wadu Paa, dialog sejarah bersama komunitas Lahila Institute, diskusi pengembangan wisata dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wadu Paa. Selain diskusi, juga dilaksanakan penanaman pohon pencakar langit sepanjang jalan masuk menuju area wisata. “Meski bukan diskusi yang spesifik, deretan agenda sederhana itu menjelaskan tentang kepedulian kami akan wisata. Kami berharap, agar tanaman sukses untuk tumbuh. Karena, kegiatan ini hanya awal, berikutnya akan ada kegiatan yang berkelanjutan,” ujar Asriyadin.

Saat dialog, beberapa pembahasan yang diobrolkan adalah strategi penguatan digital untuk memompa jumlah pengunjung. Rencananya, akan didiskusikan lebih lanjut di tingkat kampus untuk pembuatan web Pokdarwis. “Web itu nantinya akan digunakan sebagai sarana promosi wisata. Karena di STKIP Tamsis Bima ada Prodi PTI. Nanti tinggal pembinaan dan pelatihan user webnya aja. Semoga bisa terealisasi nanti,” harapnya.

Ketua Himafis, Edy Hidayat mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu strategi untuk mensosialisasikan kampus, sebagai pendidikan tinggi yang peduli akan nilai sejarah. Selain itu, merupakan cara untuk coba mengedukasi timnya untuk akrab dengan dunia sosial kemasyarakatan. “Sebagian dari kami sebentar lagi akan turun KKN dan PPL. Kegiatan seperti ini perlu sebagai modal untuk kami terjun ke masyarakat nantinya. Sambil rekreasi, sambil belajar, sambil mengabdi,” paparnya singkat.

Sedangkan PLT Kaprodi Pendidikan Fisika, Muslim, M.Pd., menyampaikan terimakasih pada sejumlah dosen yang terlibat dalam pendampingan. Baginya, kegiatan yang dihelat tidak hanya sekedar refresing setelah menjalankan Ujian Akhir Semeter (UAS) semata. Melainkan ada nilai pendidikan, juga nilai budaya yang diperoleh. Yakni mengunjungi dan menyelami situs sejarah Wadu Paa, berdiskusi. Selain itu, mahasiswa Pendidikan Fisika juga melakukan penghijauan di sekitar daerah perkemahan.

“Tujuannya yakni, mengedukasi masyarakat akan pentingnya tanahan pohon, terutama untuk mencegah terjadinya banjir, tanah longsor, erosi, juga melestarikan sumber daya air di tengah masyarakat. Ini terobosan yang luar biasa, semoga kegiatan ini menyadarkan masyarakat akan pentingnya melestarikan alam rerutama wisata wisata sejarah juga tetap menjaga gunung agar tetap rindang,” komentarnya saat dikonfirmasi.

Sedangkan Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., yang diwawancara mengaku bangga dengan kegiatan tersebut. Alasannya, karena Prodi Pendidikan Fisika dalam sebulan telah menggelar dua kegiatan pengabdian. Terlebih tema yang diangkat, membangun dan memperkuat budaya lokal.

“Secara khusus kami beri apresiasi pada Rizalul Fiqry, sebagai dosen muda terus memberi warna, dan mulai menggairahkan kegiatan kegiatan kemahasiswan. (STKIP) Tamsis Beradab, akan semakin terasa bila terus berbagi, dekat dengan penguatan nilai di masyarakat,” tanggapnya singkat. (TSB01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *