Kasus Hadi Dikeluarkan SMAN 1 Woha, Ibu Iga Akan Tuntut Keadilan Walau Langit Runtuh
DONGGONEWS.com | Bima – Kasus Siswa kelas lll/IPS 3 SMAN 1 Woha, Hadi, dikeluarkan sepihak oleh kepala sekolahnya nampak akan bergulir hingga komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnasham) Anak, bahkan ke meja hijau.”Saya akan mencari keadilan diatas kepastian hukum hingga meja hijau walau langit runtuh. Mengapa anak saya yang justeru menjadi korban pengeroyokan dikeluarkan dari sekolah. Sedangkan Firdaus Cs yang mengeroyok anak saya tidak diberi sangsi apa-apa. Aneh, apakah karena kami keturunan Arab, dipilih kasih?” Tegas Ibu Iga, bertanya.
Hal itu ditegaskan Ibu Iga, orangtua Hadi, pada DONGGONEWS.com, via smartphone-nya, (2/10). Firdaus Cs, bukan saja mengeroyok Hadi. Tapi, Firdaus Cs juga, 8 Oktober, mengulangi lagi perbuatan yang sama mengeroyok Teddy dan Anhar, tengah belajar di ruangan kelas. Pihak sekolah masih melindunginya padahal ini biang kerok keonaran di SMAN 1 Woha? Nyata kasat mata kasus ini pun telah ditangani bersama guru Bimbingan dan Kesiswaan (BK), segenap pimpinan sekolah, guru dihadiri Babinkamtibmas, orangtua/wali murid, ketujuh pelaku Firdaus Cs, masih sekolah seperti biasa seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. Padahal pihak sekolah sudah mengeluarkan mereka, tapi dimasukan kembali.
Paman Teddy, Nurdin, selaku wali yang hadir saat itu membenarkan keponakan bersama Anhar dikeroyok oleh kelompok Firdaus Cs, asal Talabiu. “Saya sudah melaporkan kejadian pengeroyokan terhadap ponakan saya ke pihak kepolisian, tetapi pihak sekolah minta mencabut dijanjikan diselesaikan di sekolah. Bahwa semua pelaku dikeluarkan dari sekolah,” cerita Nurdin, janji pihak sekolah. Bahkan, lanjut Nurdin, Kepala Sekolah Najamuddin dan Wakil Kepala Sekolah Junada, mengatakan pada saya sudah mengirim surat pemberitahuan pemecatan ketujuh pelaku pada orangtuanya. Namun ternyata pelaku pengeroyokan tidak dikeluarkan.
Kepada Wakil SMAN 1 Woha, Nurdin berseloroh saat rapat kedua, mungkin pihak sekolah takut mengeluarkan Firdaus Cs, didemo warga Talabiu? “Jika itu ditakutkan, Saya tawar diri untuk membantu mengamankan SMAN 1 Woha, menurukan warga Tente, untuk demo tandingan jika pihak sekolah takut. Saat itu didengar orangtua murid, Babinkamtibmas, Bapak Jumaratun, beliau hanya senyum kecil dengar tawaran saya,” cerita Nurdin.
Wakil Kepala SMAN 1 Woha, Junada, S.Pd, ketika dikonfirmasi DONGGONEWS.com membenar Firdaus Cs telah melakukan pengeroyokan terhadap Teddy dan Anhar. Tetapi didahului ulah kedua korban, yang memanah kelompok Firdaus Cs, sampai sekarang luka panah di kanan perut masih berbekas. “Sebelum ada terjadi pengeroyokan oleh firdaus Cs, sehari sebelumnya mereka di lempar oleh Teddy dan Anhar di depan Bolly, dan kelompok Firdaus, ada yang kena Panah sampai ada luka di bagian kanan perut,” ungkap Junada.
Dikatakan, sehingga itulah mengapa Firdaus Cs, tidak dikeluarkan karena mereka ini korbannya Teddy dan Anhar.”Firdaus Cs, mau dikeluarkan dari sekolah, asal Teddy dan Anhar dikeluarkan. Maka kami pertimbangkan baik kelompok Firdaus, maupun Teddy dan Anhar, tidak dikeluarkan,” alasan Junada.
Teddy, yang dihubungi via handphone, membantah melakukan penyerangan terlebih dahulu. Kejadian pemukulan Anhar oleh Firdaus, dilakukan sebelum pengeroyokan Teddy. Teddy dan Anhar, mengaku peristiwa pemukulan Anhar, oleh Firdaus, tidak diawali kejadian apa-apa.”Saya heran, tiba-tiba Firdaus memukul saya. Karena dipukul saya pulang memanggil Teddy, di rumahnnya Kampung Nisa, untuk membantu,” paparnya.
Kronologis:
Menurut Teddy, tidak ada angin, tidak hujan Firdaus dan Racun, tiba-tiba mengeroyok Anhar. Karena Anhar, tidak mampu menghadapi mereka bedua diam-diam pulang memanggil Teddy, di rumahnya kampung Nisa, Tente, untuk menghadang Firdaus dan Racun, di depan Bolly. Tidak lama kemudian keluar dari gang SMP 1 Woha, laku melempar dengan batu kena punggung, La Diro, yang membonceng Firdaus, diatas motor Firdaus.
Melihat Teddy dan Anhar, menghujaninya dengan batu. La Diro, tancap gas undang teman-teman kampung di Talabiu. Sementara Teddy dan Anhar, merasa aman lantas nonton Orhen di pesta pernikahan temanya, Alvin. Saat asyik nonton Orhen, didatangi kelompok Firdaus Cs, mau mengeroyok lagi Teddy dan Anhar. Namun tidak sampai terjadi, sebab warga Rasabou, Tente yang tengah menghadiri pesta pernikahan menghalau sambil mengusir kelompok Firdaus Cs, hingga akhir mereka pun lari tunggang langgang ke arah Talabiu.
Rupanya masih tidak puas kelompok Firdaus Cs, bersiasat kembali balas menghadang Teddy dan Anhar, di Puskesmas Woha.”Disinilah terjadi perkelahian saling lempar batu, ada yang bawa panah juga. Tapi Panah belum sempat panah- memanah. Hanya kita saling melempar batu saja,” jelas Teddy, yang diiyakan Anhar.
Terlihat nyata plin-pl an ucapan Junada, selaku wakil kepala sekolah, membingungkan Ibu Iga maupun Paman Teddy, Nurdin. Wakil Kepala Junada, mengatakan kelompok Firdaus Cs, ada yang kena Panah di perut bagian kanan. Sedangkan fakta yang terjadi kata Teddy, dan Anhar, salah seorang dari kelompok Firdaus Cs, memang ada yang kena lemparan batu dibagian punggung, bukan diPanah! Demikian juga terjadi perkelahian saling melempar batu bukan “sebelum” pengeroyokan Anhar oleh Firdaus dan Racun, tetapi terjadi sehari “sesudah” pengeroyokan Anhar.
“Jadi apa yang dikatakan, Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Woha, Junada, berbeda dengan kenyataan kasus yang terjadi,” tandas Ibu Iga. Begitu juga terhadap kasus pengeroyokan Anhar, tambah Iga, pelakunya sudah dikeluarkan, ternyata hingga sekarang masih bersekolah di SMAN 1 Woha, Bima.
Hal tersebut diperkuat keterangan Anhar, yang pernah bertanya juga pada Junada, dan Ibu Bimbingan Kesiswaan,” Apakah Firdaus dan Racun sudah dikeluarkan? Keduanya menjawab, sudah keluar. Tau-tau keesokan harinya ternyata Firdaus dan Racun, masih masuk sekolah seperti sediakala,” jelas Anhar.
Padahal menurut Paman Teddy, Nurdin, menceritakan pada waktu pertemuan kedua di sekolah bahwa Firdaus Cs sudah mengakui perbuatannya serta minta maaf pada Anhar dan Teddy. Tetapi walaupun begitu, aneh tetap saja mereka tidak dikeluarkan dari SMAN 1 Woha. Dalih Junada, karena desakan OSIS. (DCN-001)
Hubungannya sama hadi tu apa?