Pasca Penandatangan MoU, STKIP Tamsis Bima Disambangi Profesor dari Filipina
DONGGONEWS.com | Bima – Tamsis Bima, visi menuju internasional bukanlah isapan jempol semata. Mewujudkan keinginan tersebut, sejumlah tahapan telah dilakukan. Pasca-penandatanganan MoU antara STKIP Tamsis Bima dengan Our Lady Of Fatimah Unoversity dan Arrelano University di September 2019 lalu, menyusul dilakukan konferensi se-Asia Pasifik di Mataram, belum lama ini. Tak cukup sampai situ, mitra kerjasama juga mengunjungi STKIP Tamsis Bima untuk memberikan menjelaskan tentang tentang Tipologi mahasiswa di Abad 21 menghadapi revolusi industri 4.0, obrolan trik dan teknik publikasi scopus, dan juga rencana pertukaran mahasiswa.
“Kegiatan yang dibangun hari ini (Selasa, 12/11/2019, red) merupakan bukti implementasi MoU antara Our Lady Of Fatimah University dan Arrelano University dengan kampus kami, STKIP Tamsis Bima. Selain kunjugan, kedepannya juga akan dibangun kerjasama dalam sejumlah bidang. Terutama publikasi dan pertukaran mahasiswa,” ujar Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., pada media ini di ruang kerjanya, Selasa (12/11/2019).
Disampaikannya, banyak hal yang dibahas antara pihaknya dan mitra kampus. Selain obrolan antar pimpinan, pihaknya juga menyelenggarakan dua kegiatan berlevel internasional sekaligus dalam satu waktu. “Nama kegiatannya, Internasional Expert Lecturer, dengan tema Empowering Literacy in Milenial Era dan Enhancing International Researh And Publication. Jadi kegiatan dibagi dua, ada yang untuk dosen dan ada yang untuk mahasiswa,” jelas lulusan program kedoktoran Univesitas Indonesia itu.
Untuk kegiatan yang diikuti oleh dosen, diisi oleh Prof. Dr. Jose M. Nuefo dari Our Lady of Fatimah University of Filipina. Sedangkan untuk mahasiswa diisi oleh, Dr. Berrnard Umbay Ebuan, RMT., MSMT., MAED., dari Arrenalo University of Manila, Filipina. “Dr. Berrnand, menjelaskan tentang Tipologi mahasiswa di Abad 21 menghadapi revolusi industri 4.0. Sedangkan Jose, menyampaikan tentang teknik publikasi ilmiah dan riset. Kedua pengetahuan itu sangat penting untuk meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa dalam mewujudkan visi go internasional,” terang pria yang akrab dipanggil Ibnu itu.
Rencananya, lanjut Ibnu, tahun 2020 akan digarap program pertukaran mahasiswa dan juga kunjungan dosen ke kampus mitra di Filipina. Yang diperkuat juga adalah pembahasan riset bersama antara kampus merah dengan kampus mitra dari Filipina itu. “Kita setahap menuju gerbang sukses wujudkan visi sekarang. Apalagi kalau riset bersama itu berjalan, tentu saja misi sudah dianggap sukses,” tutup Ibnu. (TSB02)