27 Juli 2024

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

Dr. H. A.Rahman, HI, M.Si: ARIFIN POLITIKUS SEJATI

3 min read

DONGGONEWS.com | Jakarta,160520-Pengamat Politik Nasional Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta, Dr.H.A.Rahman, HI, M.Si, mengatakan dalam perspektif fenomenologi Drs Arifin,MM, politikus sejati melampui incumbent dan calon lain. Indikator secara politik ia memiliki pengalaman birokrasi luar biasa di pusat, punya materi, relasi luas, berani masuk kedalam arena politik praktis.

Wakil Dekan Komunikasi UMB mengatakan hal itu pada DONGGONEWS.com pagi tadi, di Jakarta, (16/5). Setelah ia mengamati perkembangan akhir ini ternyata Arifin tokoh memiliki style leadership (gaya kepemimpinan), punya pengalaman nyata, karismatik, punya anak pengusaha, melakukan survey, secara political scientific sangat professional dan political power luar biasa masuk arena politik praktis.

“Kalau pinjam kata Plato, itulah disebut sebagai politikus sejati. Karena segalanya memiliki. Semuanya punya. Bila Arifin mengintegrasi eksistensi itu menjadi modal kekuatan politik dahsyat. Atau Polical power yang dapat menumbangkan ambisi politik calon lain” terangnya.

Menurutnya, Arifin sudah sangat tidak diragukan lagi kemampuan moril maupun materialnya. Memenuhi syarat menjadi bupati Bima. Secara real keberadaan ia melampui eksistensi incumbent dan kandidat lain. Yang melingkari kekuatan Dinda, hanya bayang-bayang kebesaran keturunan raja. Isteri mendiang putra raja. Punya modal materi, pengaruh sang suami dan bayangan mitos keemasan kehidupan feodal raja masih melekat kuat pada pemilih tradisional culturalis.
Keberanian ia masuk dalam arena poltik praksis.

Melakuka survey secara potical scinentific sangat profesional.Berarti Arifin polikus sejati yang punya pemahaman politik bagus, pengalaman politik nyata Luar biasa. Jika dimixkan (kombinasi) dengan faktor keberadaan materi sehingga mengintegrasi menjadi kekuatan politik. “Itu baru kuat. Calon lain saya yakin tidak sekuat Arifin. Dinda, serta kandidat lain hanya domain kabupaten,” amatinya.

Kebesaran politik Arifin diadu yang kandidat lain masih bumi dengan langit. Apalagi memiliki dasar pendidikan tidak memadai. Dinda maupun yang lain sebatas domain kabupaten.”Ngga ada orang lain. Kalau Dinda, faktor keturunan. Arifin termasuk tokoh nasional. Premisnya, Satu, pilih Arifin. Kedua, kalau Arifin mau bermain harus menarik wakil yang slevel dia,” ujar calon profesor.

“Teorinya Max Weber, Arifin berada pada kategorisasi pemimpin kharismatik. Style leadership, rasioanal. Uag punya, teori punya, apa yang ia tidak punya,” lanjut putra desa Palama, besar di jakarta.

Dijelaskan lebih lanjut, kharismatik bukan karena punya uang, pintar. Itu bawaan (fitrah) terlahir menjadi seorang kharismatik. Karena kekuatan kharismatik berada pada legitimasi, magnit tanpa pemilih disuruh tanpa diminta akan memilih Arifin.
Tetapi tergantung pada pasangannya. Yang punya instrumen subyek dan obyek. Bacabu dan Wacabu bisa saling mengisi ruang kosong. Contoh, Jokowi banyak diopinikan negative, pro PKI, anti islam, petugas partai, kaki tangan China dan lain-lain. Dia ambil wakil Ketua MUI Makruf Amin, akhirnya tercounter semua issue negatif.

“Ini buktinya gue ambil kiyai kharismatik, kata Jokowi. Semua terdiam, Kehadiran Kiyai Makruf Amin, mensirnakan anggapan pemilih terhadap imej negative Jokowi. Yang pro PKI, anti silam, kaki tangan China, dan lai sebagainya” contohnya.

Menurut teori positivism Aguste Comte,bapak sosiologi, secara obyektif dari sudut pandang sosiologi, siapa kenal Arifin, di kabuapten Bima. Juga secara psikologi, orang baru—walau asal Wera kabupaten Bima. Mudah orang melakukan pembunuhan karakter (charcter Assassination).

Kondisi demikian Arifin harus menggunakan metodelaogi dialektika Hegel, tesis Arifin, anti tesisnya Dinda. Sebagai sintitesis Arifin harus mencari orang yang lebih populis kabupaten untuk mendampinginya. (DNC-001)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *