27 Juli 2024

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

Dampak Kekeringan, BPBD Bima Minta Perhatian Provinsi

2 min read

Foto : Mobil Tanki pendistribusian air ke warga

DONGGONEWS.com | Bima – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Bima melaporkan ada tercatat tiga puluh enam Desa mengalami kekeringan sehingga dampak bencana alam tersebut mengakibatkan 20.918 jiwa mengalami kekurangan air sebagai kebutuhan pokok masyarakat daerah Ngaha Aina Nggoho itu.

“Data ini baru sementara, masih banyak Desa yang berpotensi mengalami kekeringan” ujar Kasi BPBD kabupaten Bima, Bambang Hermawan, S.Sos di kantornya 17/9/2019.

Dia menuturkan, Tiga Puluh Enam Desa yang mengalami kekeringan itu dari hasil distribusi air bersih BPBD setempat setiap hari sudah membuat skema distribusi untuk kepentingan warga masyarakat yang membutuhkan air tersebut.

“Kita cuman memiliki dua armada mobil Tanki, setiap hari mobil itu kita operasikan untuk distribusi air ke warga,“ terangnya.

Dia mengakui, tetap melayani pendistribusian air itu dilakukan berdasarkan permintaan masyarakat dari 36 Desa yang sudah mengajukan permohonan pada instansi yang dipimpinnya minimal sekali dalam sepekan. “Kita Layani, tapi tidak setiap hari karena kita juga punya keterbatasan biaya operasional,” kata Bambang.

Dia menambahkan, armada mobil Tanki BPBD harus berjuang setiap hari untuk melakukan distribusi air ke warga minimal tiga sampai empat Desa terlayani, hanya saja BPBD setempat mengakui masih kesulitan mengatur dana operasional.

Begitupun kekuatan dua armada mobil Tanki yang digunakan masih belum stabil. “Kita kewalahan karena banyak Desa yang harus dilayani ditambah lagi keterbatasan anggaran yang dialokasi ke pihak instansinya” Oleh karena itu pihaknyapun sudah mengajukan permohonan penambahan mobil Tanki  sekaligus bantuan anggaran operasional ke BPBD propinsi NTB namun sampai saat sekarang belum ada tanggapan.

“Kita berharap permintaan tersebut bisa terealisasi secepatnya sehingga pelayanan prima pada masyarakat yang berdampak kekeringan bisa diatasi,” harapnya. (Sirajudin, S.I.Kom)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *