13 Oktober 2024

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

Daging Dan Telur Di NTB, Masih Impor Dari Daerah Lain, Dinas Perindustian Datangkan Solusi Baru

Ir. Andi Pramaria, M. Si, Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) NTB

DONGGONEWS.com | Mataram – Kebutuhan akan telur dan daging Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), masih bergantung pada daerah lain. Karna harus didatangkan dari luar seperti Bali dan Jawa.

Dengan demikian belum mampu memenuhi semua kebutuhan telur dan ayam di daerah. Menurut catatan NTB, memiliki peluang dan potensi peternakan unggas yang cukup menjanjikan. Hal itu menggambarkan peluang usaha peternakan unggas akan produktif. Jika pengusaha lokal memanfaatkan peluang itu dan menjadi pemain utama dalam daerah.

Dikatakan, Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) NTB, mengungkapkan untuk mengatasi kelangkaan kebutuhan daging dan telur, Pemerintah Provinsi NTB, akan menawarkan kepada masyarakat untuk di arahkan menjadi peternak unggas. Kedepan pakan ternak yang di buat lebih banyak untuk ternak unggas, seperti ayam, bebek.

“Ternyata daerah NTB, dari data menunjukkan kita masih impor. Sebutlah daging ayam dan telur dari Bali dan Jawa. Padahal kalau di ukur luas wilayah, juga potensi untuk mengembangbiakkan itu lebih bagus,” kata Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) NTB, Ir. Andi Pramaria, M. Si, kepada media ini, Jum’at (20/9).

“Sekarang ini dari Pemrov sendiri, sedang kita kembangkan program kampung unggas,” sambungnya.

Kata dia, untuk memaksimalkan kampung unggas, akan bisa jalan apabila pakannya terpenuhi. Sementara diketahui pihak Disperin sedang merumuskan pembuatan pakan yang diharapkan bisa menghasilkan kualitas telur yang baik.

Labih lanjut, ia mengatakan, sebagai bentuk keseriusannya, mendorong semua kabupaten atau kota. Agar dikembangkan di masyarakat luas, agar menjadi pelaku peternak unggas. Sedikit tidaknya bisa memenuhi kebutuhan telur dan daging ayam di daerah sendiri.

“Rumusnya, kalau misal ada kebingungan masyarakat, soal ayamnya dipotong atau mungkin kena imbas flu burung. Dengan meninggalkan telur-telur yang sudah diproduksi, ini juga harus dijadikan ternak lagi. Dari dinas perindustrian sedang merancang pembuatan alat penetas telur, tinggal kalau udah rampung alatnya bisa sepenuhnya di gunakan,” bebernya.

1 thought on “Daging Dan Telur Di NTB, Masih Impor Dari Daerah Lain, Dinas Perindustian Datangkan Solusi Baru

  1. Dan sekarang para peternak mengalami kesulitan pemasaran. Beban biaya membengkak. Pemerintah daerah terkesan lamban mencarikan solusi untuk hal ini. Mudahan kedepannya bisa segera di carikan solusinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *