Revitalisasi LASDO

DONGGONEWS.com | Ikhwan akrab Mawardi M.Sidik, S.IP., whatsap pada saya bahwa lembaga adat syari’at Donggo (LASDO) sebenarnya salah satu aset kultural yang penting di kabupaten Bima.

“Oh iya juga,” pikir saya membatin karena
beberapa tahun lalu, seorang peneliti dari Swinburn Universitas Aussi (Autralia), Mr. Honest Molasy pernah riset soal peran LASDO, yang dia sebut sebagai Institute of Adat & Syariah Donggo.

Antara lain soal otoritas tradisional untuk membangun harmonisasi lintas religi, lembaga mediator resolusi konflik komunal. Judul riset,”The Implementation of Islamic Law in Indonesia: What We Should Learn From Suku Donggo”

Sudah saatnyq direvitalisasi dengan memoderenkan LASDO dengan tata kelola lembaga sesuai semangat zaman 4.0 memperbanyak event-event kebudayaan yang epik.

Semoga Pemda setempat, termasuk kelompok masyarakat sipil, khususnya generasi Donggo untuk merevitalisasi.

Sebab LASDO sudah sangat dikenal hingga manca negara. Sedangkan isi jeroan tidak ada apa-apa. Selain wadah papan nama saja. Mari kita mulai restorasi berangkat sektor kepemimpinan LASDO. Kita pilih orang yang memiliki semangat membangun, terpelajar mumpuni, berintegritas yang bisa dijadikan panutan bagi anggota, warga masyarakat pada umum.

Alangkah baiknya para sesepuh, tokoh masyarakat, pemuda, agama, membicarakan peremajaan pengurus LASDO.

LASDO sekarang sudah menjadi wadah kosong tidak berkompas. Lebih-lebih menyangkut program kerja melestarikan nilai kultural Donggo, kecuali dijadikan alat presur (penekan) persoalan bersifat pragmatis dan temporer. Alat kekusaan pro justitisia untuk mendapatkan keuntungan pribadi seseorang atau keselompok orang yang menghegemoni LASDO.

Saya pikir restorasi kepemimpinan sekaligus mengamandemen anggaran dasar dan anggaran rumah tangga LASDO sudah sangat mendesak.

Terima kasih
Jakarta, 20 Peburuari 2020
Ghazaly Ama La Nora