Benang Merah Etnis Arab Dengan Bendera Merah Putih
Pilihan warna bendera Indonesia merah putih ternyata memiliki sejarah sangat dekat dengan Islam. Ulama besar Habib Idrus Salim Al Jufri, mengusulkan pertama kali warna bendera Indonesia. Merah putih. Usulannya berdasarkan pesan Rasulullah lewat mimpi.
Habib Idrus Salim Al Jufri merupakan kakek dari Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Salim Segaf Al Jufri.
Habib Idrus juga sebagai pendiri Al Khairaat di Kota Palu di Sulawesi Tengah dan juga adik kelas pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari, tulis Islamedia.
Pada Muktamar NU tahun 1937 atas pesan Habib Idrus Salim Al Jufri, Mbah Hasyim Asyari mengusulkan bendera Indonesia. Merah Putih dan Soekarno sebagai pemimpinnya.
Habib Idrus bin Salim Al-Jufri. Lebih dikenal dengan Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri. Lahir di Tarim, Hadramaut, Yaman, 15 Maret 1892.
Pada Usia 12 tahun telah berhasil menghafal Al-Qur’an 30 Juz. Habib Idrus meninggal dunia di Palu, Sulawesi Tengah, 22 Desember 1969. Pada umur 77 tahun.
Habib Idrus. Tokoh pejuang di Provinsi Sulawesi Tengah. Bidang pendidikan agama Islam. Sepanjang hidupnya, ulama yang akrab disapa Guru Tua ini dikenal sosok cinta ilmu.
Salah satu wujud cintanya pada ilmu didirikannya lembaga pendidikan Islam Alkhairaat. Sebagai sumbangsih nyata Habib Idrus kepada agama islam. Alkhairaat dirikan di Palu, Sulawesi Tengah, kala usia Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri menginjak 41 tahun.
Habib Idrus juga inspirator terbentuk sekolah berbagai jenis dan tingkatan di Sulawesi Tengah. Dinaungi organisasi Alkhairaat. Dan terus berkembang di Kawasan Timur Indonesia.
Habib Idrus merupakan keturunan Rasulullah dengan silsilah. As-Sayyed Idrus bin Salim bin Alwi bin Saqqaf bin Muhammad bin Idrus bin Salim bin Husain bin Abdillah bin Syaikhan bin Alwi bin Abdullah At-Tarisi bin Alwi Al-Khawasah bin Abubakar Aljufri Al-Husain Al-Hadhramiy. Garis keturunan Sayyidina Husain bin Fatimah Az-Zahra Puteri Rasulullah SAW.
Syair Kemerdekaan Republik Indonesia
Syair Kemerdekaan Republik Indonesia disusun Al Habib Idrus bin Salim Al-Jufri saat menyongsong momen Proklamasi 17 Agustus 1945.
ﺭﺍﻳﺔ ﺍﻟﻌﺰ ﺭﻓﺮﻓﻲ ﻓﻲ ﺳﻤﺂﺀ * ﺃﺭﺿﻬﺎ ﻭﺟﺒﺎﻟﻬﺎ ﺧﻀﺮﺁﺀ
Bendera kemuliaan berkibar di angkasa | hijau daratan dan gunung-gunungnya
ﺇﻥ ﻳﻮﻡ ﻃﻠﻮﻋﻬﺎ ﻳﻮﻡ ﻓﺨﺮ * ﻋﻈﻤﺘﻪ ﺍﻷﺑﺂﺀ ﻭﺍﻷﺑﻨﺂﺀ
Sungguh hari kebangkitannya ialah hari kebanggaan | orang-orang tua dan anak-anak memuliakannya
ﻛﻞ ﻋﺎﻡ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻠﻴﻮﻡ ﺫﻛﺮﻯ * ﻳﻈﻬﺮ ﺍﻟﺸﻜﺮ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺍﻟﺜﻨﺂﺀ
Tiap tahun hari itu menjadi peringatan | muncul rasa syukur dan pujian-pujian padanya
ﻛﻞ ﺃﻣﺔ ﻟﻬﺎ ﺭﻣﺰ ﻋﺰ * ﻭﺭﻣﺰ ﻋﺰﻧﺎ ﺍﻟﺤﻤﺮﺍﺀ ﻭﺍﻟﺒﻴﻀﺂﺀ
Tiap bangsa memiliki simbol kemuliaan | dan simbol kemuliaan kami adalah merah dan putih
ﻳﺎ ﺳﻮﻛﺎﺭﻧﻮ ﺣﻴﻴﺖ ﻓﻴﻨﺎ ﺳﻌﻴﺪﺍ * ﺑﺎﻟﺪﻭﺍﺀ ﻣﻨﻚ ﺯﺍﻝ ﻋﻨﺎ ﺍﻟﺪﺁﺀ
Wahai Sukarno! Telah kau jadikan hidup kami bahagia | dengan obat darimu hilang sudah penyakit kami
ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺮﺋﻴﺲ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ﻓﻴﻨﺎ * ﻋﻨﺪﻙ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﻟﻠﻮﺭﻯ ﺍﻟﻜﻤﻴﺂﺀ
Wahai Presiden yang penuh berkah bagi kami | engkau hari ini laksana kimia bagi masyarakat
ﺑﺎﻟﻴﺮﺍﻉ ﻭﺑﺎﻟﺴﻴﺎﺳﺔ ﻓﻘﺘﻢ * ﻭﻧﺼﺮﺗﻢ ﺑﺬﺍ ﺟﺎﺋﺖ ﺍﻷﻧﺒﺂﺀ
Dengan perantara pena dan politikmu kau unggul | telah datang berita engkau menang dengannya
ﻻ ﺗﺒﺎﻟﻮﺍ ﺑﺄﻧﻔﺲ ﻭﺑﻨﻴﻦ * ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻷﻭﻃﺎﻥ ﻧﻌﻢ ﺍﻟﻔﺪﺁﺀ
Jangan hiraukan jiwa dan anak-anak | demi tanah air alangkah indahnya tebusan itu
ﺧﺬ ﺇﻟﻰ ﺍﻷﻣﺎﻡ ﻟﻠﻤﻌﺎﻟﻲ ﺑﺄﻳﺪﻱ * ﺳﺒﻌﻴﻦ ﻣﻠﻴﻮﻧﺎ ﺃﻧﺖ ﻭﺍﻟﺰﻋﻤﺂﺀ
Gandengkan menuju ke depan untuk kemuliaan dengan tangan-tangan | tujuh puluh juta jiwa bersamamu dan para pemimpin
ﻓﺴﺘﻠﻘﻰ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﻋﺎﻳﺎ ﻗﺒﻮﻻ * ﻭﺳﻤﺎﻋﺎ ﻟﻤﺎ ﺗﻘﻮﻟﻪ ﺍﻟﺮﺅﺳﺂﺀ
Pasti engkau jumpai dari rakyat kepercayaan | dan kepatuhan pada apa yang diucapkan para pemimpin
ﻭﺍﻋﻤﺮﻭﺍ ﻟﻠﺒﻼﺩ ﺣﺴﺎ ﻭﻣﻌﻨﻰ * ﻭﺑﺮﻫﻨﻮﺍ ﻟﻠﻤﻼ ﺃﻧﻜﻢ ﺃﻛﻔﺂﺀ
Makmurkan untuk Negara pembangunan materil dan spiritual | buktikan kepada masyarakat bahwa engkau mampu
ﺃﻳﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻠﻜﻜﻢ ﻭﻛﻔﺎﻛﻢ * ﻛﻞ ﺷﺮ ﺗﺤﻮﻛﻪ ﺍﻷﻋﺪﺁﺀ
Semoga Allah membantu kekuasaanmu dan mencegahmu | dari kejahatan yang direncanakan musuh-musuh. Dikutip dari berbagai sumber. Ghazaly Ama La Nora