27 Juli 2024

DONGGONEWS.com

Kritis & Berkemajuan

Agama versus ‘Agama’

1 min read

Agama versus “Agama” berasal dari dua kuliah yang disampaikan Ali Syari’ati pada Husayniyah Irsyad di Teheran, 12 – 13 Agustus 1970.

Dalam kuliah-kuliah tersebut, ia mengajukan suatu tesis luar biasa. Sepanjang sejarah, agama telah berjuang melawan “agama”. Bukan non-agama, sebagaimana kita percayai.

Yakni, monoteisme, agama percaya Tuhan itu Satu. Agama dibawa Nabi Ibrahim disebut din al-hanif, ‘agama yang benar’, terus-menerus sepanjang sejarah. Berjuang melawan agama menolak Tuhan itu Satu. Percaya tidak ada Tuhan (kufr, tak percaya, ateisme). Atau melawan agama percaya pada banyak tuhan (syrik, politeisme, multiteisme). Dimana terakhir ini telah menjadi cabang penyembahan berhala.

Inilah rintangan pertama bagi pemahaman benar terhadap agama. Suatu pembedaan konon diabaikan intelektual Eropa. Khusus Karl Marx. Marx, bersama kaum intelektual Kristen Eropa mengkritik agama. Tidak memahami pentingnya perbedaan ini.

Mereka hanya memandang agama seperti dipraktikkan. Lewat apa disebut sosiologi agama sebagai ‘fungsi kependetaan’ dari pemujaan status quo. Apa pun terjadi, tanpa mempersoalkan hakikat benar atau salah.

Tetapi, sepanjang sejarah agama memiliki fungsi lain. Jauh lebih penting, fungsi dibawa nabi-nabi pilihan Tuhan. Untuk menyeru manusia atau kaum menjadi sasarannya.
‘Fungsi kenabian’ dari agama ini bertindak “sebagai alat protes melawan nilai-nilai dan kebijakan-kebijakan masyarakat yang dominan.”

Arti penting fungsi inilah diabaikan pada masa Renaisans, Reformasi dan Abad Pencerahan.

Ketika itu orang Eropa bereaksi terhadap penyalahgunaan agama kaum pendeta. Yang beranggapan agama harus mengontrol pikiran masyarakat dengan menguasai kekuasaan dan kekayaan.

Dengan semua itu, mereka mengeksploitasi dan menindas manusia atas Nama Tuhan! Na’udzubillah! *Ghazaly Ama La Nora, Siposis Buku, Agama versus “Agama”, Karya Ali Syar’iyati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *